Agus Salim Minta Sisa Donasi Setelah Dituding Tilap Rp 1,5 M?


Drama donasi Agus Salim, korban penyiraman air keras, terus berlanjut. Setelah divonis buta permanen dan menerima donasi Rp 1,5 miliar, Agus sempat dituding menyelewengkan sebagian dana tersebut. Kini, ia justru meminta sisa uang donasinya untuk modal pulang kampung ke Aceh.

Meski sudah divonis tidak bisa melihat lagi, Agus ternyata masih menyimpan tekad kuat untuk kembali ke kampung halamannya. Dalam sebuah podcast dengan Denny Sumargo, ia menyampaikan niat tersebut dan meminta izin untuk menggunakan sisa uang donasi sebagai bekal hidup di Aceh.

Nggak cuma buat pengobatan, uang itu juga untuk keperluan sehari-hari, apalagi setelah divonis buta, Agus nggak bisa bekerja seperti biasa.

Tapi yang bikin heboh, uang donasi yang seharusnya dipakai buat pengobatan malah dibagi-bagikan ke keluarganya. Bahkan, istrinya, Elmi, mengaku membayar utang keluarga dengan sebagian uang itu.

Hal ini tentu bikin publik dan para donatur bertanya-tanya: kok bisa uang buat berobat malah dipakai untuk hal-hal lain?

Sebenarnya, alasan Agus dan Elmi sederhana: mereka merasa butuh uang untuk keperluan hidup. Dokter juga sudah bilang bahwa mata Agus nggak bisa diselamatkan, jadi mereka memilih menggunakan BPJS untuk pengobatan.

Dengan cara itu, uang donasi bisa disimpan buat keperluan lain, termasuk bayar utang keluarga dan modal hidup di kampung halaman.

Walau banyak yang mempertanyakan langkah ini, Agus tetap bersikukuh ingin pulang kampung. Menurutnya, tinggal di Jakarta hanya menambah beban bagi bibinya yang selama ini merawatnya.

Tapi di balik keputusan ini, ada rasa tanggung jawab moral yang berat. Dalam podcast tersebut, Agus juga meminta maaf kepada Pratiwi Noviyanthi, yang sudah bersusah payah menggalang donasi, atas segala kesalahpahaman yang terjadi.

Di sisi lain, donatur seperti Denny Sumargo dan tim Pratiwi sebenarnya nggak masalah kalau uang donasi dipakai untuk keperluan lain, asalkan jujur dan transparan. Uang itu kan hasil gotong royong masyarakat, jadi penggunaannya harus benar-benar bertanggung jawab.

Melihat kasus ini, pertanyaan yang muncul adalah: apakah sah-sah aja kalau uang donasi digunakan di luar tujuan awalnya? Pada akhirnya, kejujuran dan transparansi jadi hal paling penting dalam pengelolaan donasi, apalagi kalau itu menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca Juga
Posting Komentar