Kenapa Sikap Suka Pamer Erina Gudono Bikin Netizen Gerah?
November 01, 2024
Erina Gudono kembali jadi sorotan, kali ini setelah melahirkan anak pertama dengan Kaesang Pangarep. Sayangnya, bukannya mendapatkan pujian, sikapnya yang pamer kemewahan justru bikin banyak orang geregetan.
Di Instagram, dia terlihat asyik menikmati sajian omakase dari chef pribadi di rumah sakit. Alih-alih menjaga privasi, Erina malah memilih untuk “flexing” dan menunjukkan gaya hidup mewahnya.
Setelah unggahannya jadi perbincangan, nama Syahrini tiba-tiba dihubungkan dengan Erina. Syahrini, yang juga dikenal suka pamer kemewahan setelah melahirkan, dinilai masih lebih baik dari Erina.
Warganet membandingkan kedua artis ini dan menganggap bahwa meskipun Syahrini juga menikmati hidup glamor, dia tidak sampai mengundang chef pribadi ke rumah sakit.
Kita semua tahu, Syahrini punya banyak penggemar yang juga mengagumi tindakan kebaikannya. Beberapa warganet bahkan menyoroti kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan, terutama dalam menyuarakan doa untuk Palestina saat hamil.
Unggahan-unggahannya tentang Palestina saat kehamilan menunjukkan bahwa dia tidak hanya fokus pada kehidupan glamornya. Ini jadi kontras yang jelas dengan Erina yang lebih terjebak dalam kesenangan duniawi.
“Syahrini tuh salah satu selebriti Indonesia yang berisik soal Palestina. Waktu hamil kemarin isi story-nya doa-doa buat orang Palestina,” tulis salah satu warganet.
Di sisi lain, kita bisa melihat Erina lebih suka mengekspos kehidupan mewah dan tampak seperti cosplay Marie Antoinette, simbol kemewahan di tengah kesulitan.
Setiap orang tentu berhak menikmati hidup, tapi kita juga harus ingat akan tanggung jawab sosial sebagai publik figur. Saat banyak orang menghadapi kesulitan, mengutamakan gaya hidup glamor tanpa memperhatikan lingkungan sekitar bisa jadi terlihat egois.
Momen di mana seseorang memutuskan untuk membagikan doa dan dukungan untuk orang-orang yang sedang berjuang bisa lebih berharga daripada sekadar memamerkan sajian mahal. Saat kita bicara tentang publik figur, apa yang mereka tunjukkan bisa memengaruhi banyak orang.
Erina mungkin berhak atas kebahagiaan dan kesuksesannya, tapi dia juga harus lebih bijak dalam memilih apa yang ingin dibagikan kepada publik. Sebuah pengingat bahwa dalam dunia yang serba cepat dan sering kali materialistis, kemanusiaan dan kepedulian harus tetap jadi prioritas.
Mari kita berharap Erina bisa menemukan keseimbangan antara menikmati hidup dan memberikan dampak positif bagi orang lain!